Membaca Sastra Membaca Dunia

Azwar, yang dikenal juga dengan nama pena Azwar Sutan Malaka adalah salah seorang sastrawan Sumatera Barat yang karya-karyanya muncul sejak tahun 2000-an. Beberapa buku sastra yang pernah dihasilkannya di antaranya adalah Novel Bunian Musnahnya Peradaban (Masmedia, 2009), Novel Hidup adalah Perjuangan (Bening Diva Press, 2012), Antologi Cerpen Tunggal Jejak Luka (Nusantara Institut, 2014), Novel Cindaku (Kaki Langit, 2015), dan beberapa karya pada beberapa antologi buku lainnya.

Continue reading

Pengetahuan Dasar Belajar Jurnalistik

cover-buku-4-pilar-jurnalistik-5aa4aabcdd0fa87cf35bf342Dunia jurnalistik adalah dunia yang cukup digandrungi anak-anak muda saat ini. Apalagi dengan perkembangan media, dimana aktivitas media bisa dilakukan oleh siapa saja. Termasuk oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar ilmu dan keterampilan jurnalistik.

Akhirnya, berbagai media saat ini dipenuhi tulisan/karya yang dianggap karya jurnalistik tapi sebenarnya tidak memenuhi syarat sebagai karya jurnalistik. Oleh sebab itu mempelajari ilmu dan keterampilan jurnalistik menjadi penting jika ingin terjun ke dunia jurnalistik ini.

Continue reading

Resensi Novel Cinta Seribu Nyawa

Cinta Seribu Nyawa

Karya sastra kadang tidak sesederhana teori-teori di dalam kelas atau di atas meja saja. Walaupun karya fiksi adalah rekaan atau berakar dari imajinasi pengarangnya, namun ia mampu mengabadikan realitas yang ada.

Inilah yang terjadi pada Novel Cinta Seribu Nyawa yang saya tulis. Bagi saya Gempa yang terjadi di beberapa daerah di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 adalah peristiwa yang sangat berkesan. Selain merenggut jiwa banyak masyarakat waktu itu, gempa di penghujung September itu meluluhlantakkan perekonomian Sumatera Barat. Continue reading

Terpikat Mitos Reinkarnasi

thumb-350-688916Sumber gambar: https://wall.alphacoders.com

Catatan Atas Novel Cindaku Karya Azwar Sutan Malaka[1]

Oleh: Muhammad Mihradi[2]

NOVEL CINDAKU, karya Azwar Sutan Malaka, berkisah tentang si tokoh “Salim” dalam menjalani lorong kehidupannya dengan segala “asam” getirnya. Salim, anak Celek, orang sakti dizamannya. Celek  saat itu dinilai “jahat”: tukang pelet dan tukang santet. Sebenarnya, kata jahat itu sendiri harus diletakkan dalam tanda petik. Karena Celek, panggilan dari Sutan Said, berlaku demikian diproduksi oleh lingkungan. Celek produk dendam. Ibunya meninggal terbunuh dan adiknya dinodai oleh pasukan pusat—yang tengah mengatasi pemberontakan pasukan lokal[3] di depan matanya. Continue reading

Esai-Esai Terpilih Tentang Sastra

img_20161102_174449

 

Buku Membaca Sastra Membaca Dunia merupakan kumpulan esai tentang sastra. Buku ini berisi esai-esai terpilih tentang sastra yang ditulis oleh Azwar antara tahun 2001 sampai dengan 2013. Sebagaimana yang ditulis dalam kata pengantar buku ini, penulis menyatakan bahwa tulisan dalam buku ini sudah diterbitkan di berbagai media seperti Harian Singgalang, Harian Padang Ekspres, Kolom Kritik Sastra Majalah Sabili dan lain sebagainya. Continue reading